Theelms.net – Beberapa dari kalian yang membaca artikel ini pasti tau tentang beberapa permainan tradisional Indonesia yang akan kita bahas. Permainan-permainan yang mungkin hanya diketahui oleh kalian yang merupakan kelahiran 1960 hingga 1996 atau akhir dari generasi Millennials. Tidak seperti jaman sekarang yang serba teknologi, permainan tradisional hanya membutuhkan alat-alat yang sangat sederhana. Bahkan hanya dengan modal karet dan kapur sudah bisa kalian mainkan. Pasti beberapa sudah langsung bisa menebak apa permainannya.
Saat ini permainan sudah dibagi menjadi dua yaitu modern dan tradisional. Saat ini banyak anak-anak lebih bermain permainan modern dengan telepon canggih dan akses internet mereka. Padahal permainan tradisional juga tidak kalah seru dan mengasah otak loh.
Permainan Tradisional Indonesia Kaya Akan Budaya
Permainan tradisional yang akan kita bahas memiliki namanya masing-masing di setiap daerah. Namun bisa dikatakan cara memainkannya kurang lebih mirip. Saat ini sudah sangat sekali permainan tradisional masih dimainkan oleh anak-anak. Padahal permainan tradisional tetap tidak boleh dilupakan karena merupakan kekayaan budaya Indonesia. Langsung saja berikut permainan tradisional Indonesia.
1. Egrang

Permainan tradisional yang awalnya populer di daerah Jawa Barat. Dimainkan dengan sepasang bambu dan diberikan tumpuan untuk alas kaki. Tumpuan alas kaki tersebut ditempatkan pada ketinggian yang cukup tinggi untuk anak-anak. Karena itu biasanya anak-anak meminta bantuan orang dewasa saat awal memainkannya. Kalian harus menjaga keseimbangan tubuh sehingga bisa memainkan egrang. Yang menarik dari permainan ini adalah kalian bisa menjadi ‘lebih tinggi’ di usia muda kalian dulu.
2. Bola Bekel

Wah kalau berbicara bola bekel, mungkin kalian pembaca perempuan sudah tidak asing. Permainan yang menggunakan bola bekel atau bola karet dan biji bekel berjumlah 6. Permainan ini biasanya dimainkan bersama beberapa teman lainnya. Dalam permainan bola bekel, pemain memantulkan bola bekel dari bawah ke atas dan mengambil biji bekel satu per satu. Akan ada beberapa level hingga kalian akhirnya menjadi pemenang.
3. Layangan

Mungkin ini menjadi salah satu permainan tradisional Indonesia yang masih sering dimainkan sampai saat ini. Permainan yang populer di kalangan anak laki-laki ini menggunakan sebuah lembaran tipis yang ditempelkan ke kerangka lalu diterbangkan ke udara dengan benang. Biasanya permainan ini dimainkan di area terbuka dimana jarang ada pepohonan, kabel dan memiliki angin yang kencang. Permainan ini menjadi lebih seru jika kalian ‘mengadu’ layangan kalian dengan orang lain ditempat lain. Siapa yang putus terlebih dahulu maka kalah. Tapi ingat, jika putus berarti layangan tersebut akan hilang.
4. Lompat Tali

Permainan tradisional lainnya yang digemari oleh anak perempuan. Lompat tali menggunakan alat yang sangat murah yaitu karet gelang. Karet gelang tersebut disambung satu persatu hingga menjadi panjang yang diinginkan lalu ujungnya diikat agar tidak berantakan. Permainan ini biasanya dimainkan lebih dari dua orang karena dibutuhkan dua orang untuk memegang tali. Namun jika kurang biasanya tali akan diikat ke tiang atau pohon terdekat. Cara memainkannya pun sangat mudah, kalian hanya perlu melompati tali yang memiliki tingkatan.
Tingkatan tersebut biasanya dimulai dari tanah lalu naik ke mata kaki, lutut, pinggang, dada, kuping hingga satu jengkal diatas kepala. Jika kalian menyentuh tali karet ketika melompat, maka giliran kalian selesai dan diganti dengan orang lain.
5. Gobak Sodor

Gobak sodor merupakan permainan tradisional yang dimainkan oleh banyak orang. Semakin banyak pemain maka akan semakin seru. Pada permainan ini akan dibagi menjadi dua kelompok dimana satu menjadi penjaga dan satu lagi yang menjadi pelari melewati penjaga. Sebelum memulai permainan, dibuat garis membentuk persegi panjang yang dibagi menjadi dua bagian dengan 2 garis vertikal lalu dibagi lagi dengan garis horizontal. Permainan dimulai dengan cara hompimpa untuk menentukan tim mana yang memulai duluan.
Akan ada garis start dan juga garis finish yang harus dilewati. Tapi tidak akan mudah karena ada penjaganya. Setiap tim baik penjaga maupun pelari harus mampu bekerja sama untuk mengatur strategi untuk menghasilkan poin atau menjaga agar musuh tidak menghasilkan poin. Tim mana yang mendapat poin terbanyak akan menjadi pemenangnya.
6. Gasing

Permainan tradisional lainnya yang masih sering dijumpai dan biasanya dimainkan oleh anak laki-laki. Meski begitu permainan ini biasanya memiliki musimnya. Para penjual gasing pun akan mudah ditemui di sekolah-sekolah. Gasing umumnya terbuat dari kayu atau kepala berbentuk bulat dan ujungnya biasanya diberi paku atau mur agar dapat berputar. Dulu permainan gasing beradu siapa yang berputar paling lama. Namun saat ini biasanya dimainkan dengan diadu. Siapa yang kalah, gasingnya akan ditaruh didalam lingkaran lalu pemenang melemparkan gasingnya kedalam lingkaran sehingga membuat luka pada badan gasing. Namun jika gasing yang dilemparkan tidak berputar, maka harus bergantian gasing tersebut yang ditaruh didalam.
7. Congklak

Anak-anak generasi X dan Y tentu saja mengenal congklak. Permainan tradisional dengan papan congklak dan biji-bijian atau kerikil. Papan yang memiliki 16 lubang terdiri dari 2 lubang besar disetiap ujung dan 14 lubang kecil. Permainan yang dimainkan oleh 2 orang dengan 98 biji atau kerikil. Sebelum bermain ditentukan siapa yang jalan terlebih dahulu. Pemain akan mengambil semua biji pada lubang yang dipilih lalu dibagi dari kiri ke kanan sampai jabis dan ambil lagi biji dari tempat terakhir menaruh biji. Jika habis ditempat kosong maka kesempatannya berakhir. Begitu seterusnya sampai jumlah biji di 14 lubang kecil habis. Yang memiliki jumlah biji terbanyaklah pemenangnya.
8. Petak Umpet

Petak umpet juga menjadi salah satu permainan tradisional yang masih banyak diminati. Selain tidak perlu menggunakan alat bantu, petak umpet akan lebih seru dimainkan oleh banyak orang. Permainan dimulai dengan satu orang menjadi penjaga yang menutup matanya dan yang lain bersembunyi. Penjaga akan menghitung sampai jumlah tertentu untuk memberi kesempatan kepada pemain lain bersembunyi. Jika sudah selesai maka penjaga akan mencari.
Peraturan pada petak umpet pun berbeda-beda. Ada yang pertama kali ditemukan akan menjadi penjaga berikutnya namun ada juga yang ditentukan dari cara lain seperti hompimpa.
Nah kurang lebih demikian permainan tradisional Indonesia yang mungkin membuat beberapa dari kalian kangen dengan masa kecil kalian. Permainan diatas dibuat dengan beberapa nilai yang dapat diambil. Selain untuk berolahraga, juga dapat meningkatkan kerja sama dengan teman-teman.